I'm not a devoted full-time fashionista, but I do care about my daily appearance. Iyalah, sebagai cewek pada umumnya, saya akan meluangkan sedikit waktu untuk memikirkan what to wear, head to toe.
Menilik fakta bahwa saya adalah karyawati biasa-biasa-saja di suatu perusahaan yang mengharuskan employee-nya menggunakan seragam dari hari Senin hingga Kamis, harusnya persoalan outfit of the day bukanlah masalah besar buat saya. Tapi namanya juga cewek, tetep aja saya suka ribet mengenai hal ini, especially when it comes to the fact that I am an airport(s)-frequent guest.
Yes, airport fashion. Saya pertama kali mengetahui term ini karena saya fans berat salah satu Korean girl group, SNSD. Nah, the ladies of SNSD ini selalu tampil amazingly fashionable setiap kali mereka ada di airport untuk flight ke tujuan-tujuan konser/pemotretan/aktivitas apapun. Designer items head to toe, from baseball cap to sunglasses and even their iPhone cases, airport fashion menjadi salah satu ajang mereka untuk brand endorsement sekaligus membuktikan kekecean style mereka whenever they are, including on the departure time.
source: http://snsdoverload.blogspot.com/ |
My forever favorite from the 9: Jessica. Her airport fashion is simple yet gorgeous, and her arrogant face makes the outfit even better! |
Sejak beberapa tahun lalu, airport fashion adalah sesuatu yang common, nggak cuma di dunia Kpop saja. Silakan berkunjung ke airport-airport di Indonesia and you'll see people in the most updated style wait for their flights. Kece abis, istilah saya sih.
Some people might think it is unnecessary, ngapain coba heboh-heboh dandan mau naik pesawat doang. Ngapain juga pake heels, kesandung bangku pesawat baru tahu rasa deh. Tapi, kalau kita lihat dari sudut pandang yang lain (my own POV, actually, haha), ada banyak alasan untuk tampil stylish di airport.
Hollywood's airport looks. source: http://www.fashionfoiegras.com/2010/01/celebrity-airport-style.html |
Sebagai karyawati yang kunjungannya ke airport sudah barang tentu untuk bekerja, saya sering merasa salah tingkah kalau pakai baju santai macam jeans dan kaus oblong biasa. Yup, simply because I'm on duty. Untuk tujuan ini, formal outfit yang paling sering saya gunakan di airport tentunya seragam kebangsaan: kemeja biru atau putih, celana atau rok dan blazer biru dongker. Dengan berpakaian seragam, lengkap dengan sepatu yang sesuai (usually I wear my 5-cm-heels, not the stiletto one, of course), saya merasa lebih percaya diri dan tidak saltum alias salah kostum. Terutama jika dapat penerbangan dengan maskapai ini, yang mostly penumpangnya adalah orang-orang yang juga on duty dan berpakaian rapi, serta biasanya sudah berumur. Dengan menggunakan formal outfit, saya merasa ada rasa profesionalisme yang tercermin dalam appearance saya, so that I could tell them that 'hey, don't (always) judge me by my age!'. Haha, hebring amat ya. Tapi kira-kira seperti itulah. Kebosanan yang kadang melanda karena berpakaian seragam yang gitu-gitu aja cukup disiasati dengan aksesoris: kalung dan gelang adalah andalan utama saya. Accessories are small things that really work for appearance-booster!
Selain outfit, tampilan muka alias make up juga menjadi perhatian saya. Habis rasanya kurang aja gitu kalau bare-faced pergi kemana-mana, apalagi biasanya setelah landing di destinasi tujuan saya akan segera meluncur ke tempat bekerja. Kalau lagi dapat flight subuh dan harus berangkat jam 3 pagi dari kosan, ya saya akan bangun jam 2 subuh buat dandan. Sounds so crazy, yes? But I enjoy it. Minimal sih pakai BB cream dan bedak dan lipstik, biasanya ini edisi malas. Kalau edisi sregep alias rajin, ya lengkap aja sama eye makeup. Sampai di tempat tujuan juga biasanya WC adalah tempat pertama yang saya tuju, selain untuk buang hajat, juga untuk cari cermin buat benerin makeup dan menghapus minyak-minyak dengan kertas minyak. By the way, dari pengalaman-pengalaman saya, wearing mascara while on board is a big no. Entah kenapa kalau ketiduran di pesawat bakal ada bekas-bekas maskara yang agak ganggu di kelopak mata bagian bawah.
Saya bukannya nggak pernah 'nakal'. Beberapa kali saya cuek pakai celana pendek dan T-shirt pas flight, bisanya kalau flight saya hari Minggu (hey, that's originally my holiday!). Tapi selalu ada perasaan rikuh, nggak nyaman, saat masuk lounge atau pesawat (again, apalagi kalo naik maskapai ini) dengan outfit kaya gitu. Sekarang sih saya udah jarang tampil cuek beybeh gitu, kalaupun mau tampil santai minimal saya pakai dress selutut atau atasan yang sedikit 'manis' macam babydoll. After all, mau hari Minggu pun, ini judulnya tetap business trip, so saya pikir berpakaian dengan tema menjaga business things tetap baik bagus juga buat dilakukan.
By the way, seragam tersayang sering menjadi jebakan batman juga buat saya. Paling sering sih ketemu petinggi-petinggi perusahaan yang juga lagi flight. Kadang ketemu beberapa user produk juga yang easily recognized me and my job from this uniform, haha. Kalau udah begini biasanya saya selalu sigap senyum dan langsung behave (contoh: nggak ngambil makanan dengan rakusnya di lounge).
After all, doing airport fashion menurut saya adalah masalah mendongkrak kepercayaan diri. Kenyamanan kadang menjadi nomor dua, saya akui iya. Saya pribadi sih tetap prefer to wear heels than sneakers, simply karena saya merasa lebih pede memadukan business suit dengan heels, despite of kaki saya pegel-pegel seharian pakai heels. Nggak usah branded juga dari atas sampe bawah, yang penting tetap rapi dan enak dilihat. Lastly, semuanya kembali ke kenyamanan dan kepedean masing-masing individu untuk mengenakan pakaian saat bepergian dengan pesawat terbang ini.
Happy traveling!